Sabtu, 12 November 2011


Memilih Teman Yang Baik



    Sesungguhnya manusia itu tidak bisa hidup sendiri. Ia pasti membutuhkan yang lain. Karena manusia adalah makhluk sosial. Mereka perlu bergaul, perlu berhubungan dan saling membutuhkan. Islam adalah agama yang sempurna yang bukan mengajarkan peribadatan di masjid. Tetapi, juga mengajarkan berbagai hal yang mencakup semua aspek kehidupan manusia. Islam mengajarkan bagaimana seseorang berhubungan dengan Tuhannya dan bagaimana seseorang berhubungan dengan masyarakat. Seorang muslim tidak bebas dan tidak boleh semaunya bergaul dengan sesama. Akan tetapi, dia harus bergaul denganorang-orang yang shalih dari kalangan kaum muslimin dan menjauhi orang-orang yang fasik. Sehingga dia mencintai dan membenci yang lain karena Allah swt,. Rasulullah saw. telah bersabda,  “Jangan lah kamu berteman, kecuali dengan seorang yang beriman, dan janganlah memakan makananmu kecuali yang bertakwa.” (H.R. Abu Dawud). Rasulullah saw,. juga bersabda, “Sesungguhnya tali iman yang sangat kuat adalah cinta karena Allah, memberi karena Allah dan menolak karena Allah, maka sungguh imannya telah sempurna.” (H.R. Abu Dawud).
    Sesungguhnya seorang muslim itu dituntut untuk memilih teman yang baik sebagaimana diperintahkan untuk memilih makanan yang baik. Dia harus memilih orang-orang yang baik, cerdas, dan taat pada Allah swt., jauh dari maksiat, untuk dijadikan sahabatnya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw., bersabda “Seseorang itu menurut agama temannya . Maka hendaklah salah seorang diantara kamu memperhatikan kepada siapa hendak berteman .” (H.R. Abu Dawud). Telah banyak terbukti dilingkungan kita, seseorang yang tadinya tidak merokok kemudian bergaul dengan teman-teman yang merokok, tidak lama kemudian dia menjadi perokok. Akan tetapi, jarang terjadi seorang perokok yang mau berhenti merokok karena berteman dengan orang yang tidak merokok.
    Seorang muslim harus memilih teman yang bisa mendorong nya taat kepada Allah. Bila dia lupa dapat mengingatkannya, tidak malas berbuat kebaikan, bila dia dipanggil shalat mau pergi bersamanya, dan tidak mengajaknya pada kemaksiatan. Manakala seseorang berteman dengan orang baik, jika orang ditanya mengenainya, dia akan berkata, “Oh, dia teman si fulan (yang baik itu).” Tapi, manakala dia berteman dengan orang yang jahat, jika orang ditanya mengenainya, dia akan berkata, “Oh, dia teman si fulan (orang yang jahat itu).” Sehingga dalam sebuah syair dikatakan :
    Jangan kamu bertanya tentang seseorang   
    Tetapi tanyakanlah tentang temannya
    Sesungguhnya seseorang itu akan mengikuti temannya


    Para ulama telah memberikan kriteria teman yang baik. Yakni, dia berakal, berakhlak baik, tidak fasik, bukan ahli bid’ah dan tidak rakus terhadap dunia. Nabi Muhammad saw., bersabda “Perumpamaan teman yang baik dengan teman yang buruk itu seperti seorang penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Seorang penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberimu, kamu membeli darinya dan kamu dapat mencium bau wanginya. Sedangkan seorang tukang pandai besi, mungkin pakaianmu akan terbakar olehnya atau mencium bau yang tak sedap darinya.” (H.R. Bukhari).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar